Rabu, 25 Januari 2012

Menjadi Manusia Nocturnal


Belakangan ini aku berubah menjadi manusia nocturnal. Malem sama sekali gak tidur. Beneran. Mungkin ada lima hari ke belakang aku nggak tidur malem. Padahal gak tidur itu aku juga nggak ngapa-ngapain. Lagi libur, jadi gak ada tugas-tugas kuliah apapun. Dan hal yang paling sering aku lakuin tiap malem gak bisa tidur adalah nonton film lewat laptop. Atau kalo gak nonton film yaaa..., nulis-nulis gak jelas kayak gini. Huehehe.

Cukup banyak film yang aku tonton, tapi kebanyakan film yang agak lawas, film-film yang pernah aku tonton, tapi pengen aja nonton lagi

Kebanyakan film yang aku tonton bergenre komedi, antara lain: Meet The Spartan (ini film parodi gila!), Diary of a Wimpy Kid (2010) dan Diary of a Wimpy Kid – Rodrick Rules (2011), keduanya film komedi keluarga yang geblek-lucu-abis. Terus ada lagi film RRRrrr!!!, film tahun 2004, buatan Perancis, ini film komedi yang goblog-banget. Nah, ketahuan kan? inilah kenapa sekarang aku menjadi orang bodoh-cengengesan-idiot.... tontonannya aja kayak gitu. Hehehe.

Khusus untuk film Diary of a Wimpy Kid, aku suka banget film itu karena aku juga suka sama bukunya. Ya, jadi film itu ceritanya diangkat dari buku dengan judul yang sama karya Jeff Kinney. Buku semacam diary gitu. Judul buku Indonesianya “Catatan Harian Bocah Tengil”. Eh, aku agak lupa judulnya “Catatan Harian Bocah Tengil” atau “Buku Harian Bocah Tengil”, atau malah “Diary Bocah Tengil”, yah, intinya ada tengil-tengilnya gitu deh. Tapi menurutku filmnya lebih lucu dibanding bukunya.

Yang versi bahasa Indonesia juga ada

Kalo di Indonesia itu persis banget kayak Kambing Jantan-nya Raditya Dika. Dari catatan harian menjadi film. Cuman berkebalikan, kalo Diary of a Wimpy Kid lebih lucu filmnya, sedangkan Kambing Jantan lebih lucu bukunya. Itu pendapatku, sih.

Dari semuanya, yang paling bikin ngakak adalah film RRRrrr!!!!. Aku pernah nonton film itu di tahun 2006, dan waktu itu aku nonton sampe guling-guling. Kemarin nonton lagi, ngakak guling-guling lagi. Mungkin karena udah lama gak nonton kali ya, udah lupa juga, jadi komedi-komedinya terasa “baru” dan “segar” lagi. Film ini bercerita tentang kehidupan suatu suku di pedalaman. Suku tersebut dipimpin seorang kepala suku, yang kepalanya botak. Semua orang di suku itu bernama Pierre. Suku itu sangat primitif. Ada satu bagian dari film itu yang menurutku cacat banget. Bagiannya kayak gini:

Suatu sore, si Kepala Suku (yang botak) pulang ke rumah bersama istrinya, mereka habis kerja di luar. Di rumah, mereka langsung disambut anak-anaknya yang banyak banget. Si bapak kepala suku ngeliatin anak-anaknya sebentar, lalu dia ngerasa anaknya kurang.

“Sayang,” kata kepala suku ke istrinya. “Bukankah anak kita ada dua belas tadi pagi? Ini kurang satu. Di mana dia?”

Istrinya malah diem. Istrinya ini idiot.

Si baby sitter yang ada di situ juga menjawab dengan santai “Oh, Pierre yang itu... tadi dia sedang main di luar, tapi malah dimakan binatang liar.”

Mendengar jawaban si baby sitter, si kepala suku merespons “Oh gitu.. yaudah.. kalau begitu saya benar kan kalau tadi pagi ada dua belas?”

“Iya, pak, benar.”

Aku yang nonton adegan itu ketawa-tawa sambil tereak “WOY!! ANAK LO MATI, WOY!!!”

Film sesat!!

Aku ngebayangin, kalo orang tuaku kayak gitu, pasti horor banget jadinya. Misal bapakku habis pulang kerja, dia ngecek anak-anaknya yang lagi pada nonton tivi, ngabsen sebentar, lalu dia bilang ke Ibu,

“Bu, perasaan tadi pagi anak kita ada enam? Sekarang kog cuma lima ya?” dia mengingat-ingat anaknya yang gak ada. “Fahmi! Iya Fahmi.. Mana ini Fahmi kog nggak keliatan?”

“Ooh, Fahmi.. “ jawab Ibu kalem. “Tadi dia kelindes truk tinja pas mau beli gorengan. Mayatnya sih udah dibawa ke rumah sakit.”

“Oh, gitu..” Bapak tak kalah kalem. “Yaudah. Ayo Bu, kita buat anak lagi.”

Untung, kejadian seperti itu hanya ada di film.

***

Ternyata, nonton film komedi seperti itu bisa dijadiin hiburan alternatif (paling mentok) untuk ngisi-ngisi liburan kayak sekarang ini. Terutama buat yang liburan tapi kantongnya nyaring (kantong kosong berbunyi nyaring), seperti kantong saya. Mehehehe. Enjoy :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar