Sabtu, 05 Desember 2009

Drawing Piala Dunia 2010

Grup A

Afrika Selatan, Meksiko, Uruguay, Prancis

Grup B

Argentina, Nigeria,Korea Selatan, Yunani

Grup C

Inggris, Amerika Serikat, Aljazair, Slovenia

Grup D

Jerman, Australia, Serbia, Ghana

Grup E

Belanda, Denmark, Jepang, Kamerun

Grup F

Italia, Paraguay, Selandia Baru, Slovakia

Grup G

Brasil, Korea Utara, Pantai Gading, Portugal

Grup H

Spanyol, Swiss, Honduras, Chili

Minggu, 29 November 2009

Ditolak Biasa..Diterima Nggak Pernah..

Cinta, setiap kali kita mendengar kata itu pasti yang kita terpikirkan adalah kebahagiaan, kasih sayang, kemesraan, keharmonisan, kehangatan dan mie ayam(lho??).
Mungkin bagi kebanyakan orang akan berpikir begitu. Tapi bagiku, yang terpikirkan olehku pertama kali kalo mendengar kata “cinta” adalah bolpoin. Kenapa? karena tanpa cinta bolpoin itu sama sekali tidak ada gunanya ( tinta kale ). Cinta itu sangat diagung-agungkan oleh kebanyakan orang dibumi. Karena menurut mereka hanya dengan cinta semua masalah bisa selesai. Misalnya saja kalau ada seorang pria yang ketahuan dan telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah memperkosa seorang gadis, terus pas di interogasi sama polisi apa motivasinya melakukan tindakan tersebut. Pasti si Asep ( Alias Pelaku ) akan menjawab “Semua ini kulakukan karena cinta Pak!”. Mendengar perkataan si Asep, Pak Polisi jadi terharu. Lalu dia menjawab ( sambil terharu ) “Anda memang pejuang cinta sejati. Atas nama cinta, anda saya bebaskan. Nikahilah Jamilah ( Alias Korban ) yang sudah anda beri cinta”.
Begitulah cinta, hanya dengan “cinta” semua masalah pasti bisa langsung selesai. ( selesai dari hongkong!! ).
Sedangkan menurut aku, cinta itu bagaikan sebuah upil. Betapapun kita merasa jijik pada upil, tapi kita tetep selalu menyediakan ruang untuk upil. Oh upil, I Love U…..
Aku sendiri ( baca Fahmi ) ngerasain yang namanya cinta saat aku kelas XI SMA, dan itu merupakan cinta pertamaku. Aku sekolah di SMA 2 Wonosobo, sekolahnya bagus lumayan gede. Termasuk sekolah favorit di Wonosobo. Lulusannya banyak yang diterima diperguruan-perguruan tinggi ternama di Indonesia. Itu kalo lulusan yang mbener, kalo yang nggak mbener yaa paling-paling jadi kayak aku ini, kurang kerjaan terus nulis yang nggak jelas kayak gini.

Waktu itu aku punya temen cewek yang seangkatan tapi beda kelas sama aku. Aku dikelas XI IPA 1 sedangkan dia berada dikelas XI IPS 4. Demi nama baik dan kehormatannya, aku samarkan namanya, sebut saja Mawar. Eh jangan denk, ntar malah kayak korban pencabulan. Kita sebut saja Pretty, ya… Pretty. Pretty itu orang biasa-biasa saja, nggak cantik-cantik banget. Tapi dia pinter dan alim, tipe-tipenya gadis desa yang bersahaja gitulah. Aku kenal sama dia dari kelas X, soalnya kita sekelas. Setahun kenal sama dia aku ngerasa biasa-biasa saja, nggak ada yang terlihat spesial dari dia. Baru di kelas XI aku ngerasa ada yang lain dari dia, tiap kali aku memandang wajahnya aku ngerasa ada yang beda dari dia. Upilnya gede-gede banget, he.he.he…. nggak lah, dia beda banget sama dia pas kelas X. Dia keliatan lebih dewasa, lebih bijak, lebih cantik, lebih feminim dan lebih kekar ( ??? ). Aku jadi agak-agak nervous kalo ngomong sama dia. Tiap kali ketemu sama dia jantungku berdetaknya lebih kencang seperti genderang mau perang. Di setiap ada dia, darahku mengalir lebih cepat dari ujung kaki ke ujung kepala. Lho.lho.lho….. ini mah lagunya Dewa, sejak saat itu aku yakin banget kalo aku jatuh cinta. Ya….. aiyem foling in lov.
Aku jadi sering banget memikirkan dia. Mau makan ingat dia, mau tidur ingat dia, mau boker pun ingat dia. Hampir setiap malam aku selalu memimpikannya, dan hampir setiap pagi aku selalu sarapan (??). tak mau perasaanku ini kupendam sendiri, aku curhat sama teman sebangkuku. Dia cowok, dan dia nggak punya nama baik dan nggak punya kehormatan, jadi namanya nggak perlu disamarkan. Namanya adalah Ryan, nama panjangnya Riyanto. Anaknya baik dan gaul dan suka menggauli orang ( ?? ). Tapi sayang IQ-nya jongkok. Dia pernah 2 kali tinggal kelas saat SD, namanya juga IQ jongkok. Umurnya hampir 3 tahun lebih tua dari aku. Kumisnya sangat tebal diatas normal kalo buat ukuran anak kelas XI SMA. Sampai aku curiga jangan-jangan dia sebenarnya adalah suaminya Inul.
Tapi untuk urusan asmara dia ahlinya. Dia sudah 7 kali nembak cewek, 1 kali diterima, 6 kali ditolak, 5 kali draw dan 4 kali menang K.O. Karena pengalamannya tersebut, aku nggak sungkan minta bantuan ke dia kalo urusan asmara.
Suatu hari dikelas :
Aku : “Eh yan, kamu kan udah berkali-kali nembak cewek ? aku ajarin dong caranya. Aku mo nembak cewek nie !!!”
Ryan : “( Dengan suara keras ) Hah mo nembak cewek ??”
Aku : “(Sambil nabok Ryan ) biasa aja dong jangan keras-keras?”
Ryan : “Emang beneran kamu mo nembak cewek ?”
Aku : “Bukan! aku mo nembak cowok ! ya cewek lah”
Ryan : “Hmm…aku lega kamu ngomong gitu tak kirain dari dulu kamu tu homo.”
Aku : “Kampret lu ! udah cepetan gimana caranya ?”
Ryan : “Oke-oke… lha kamu mo yang langsung apa pake surat.”
Aku : “Wah,,, kalau langsung aku belum berani. Pake surat aja deh”
Ryan : “Cemen lu.. nembak langsung aja nggak berani”
Aku : “Kamu mau ngebantuin aku nggak sih ?”
Ryan : “Okelah kalo begitu“
Setelah sekitar setengah jam rembugan sama Ryan akhirnya rembugan tersebut menghasilkan 3 kesepakatan :
1.Yang pertama, Ryan bersedia ngebuatin surat buat aku nembak Pretty.
2.Yang kedua, aku harus mentraktir Ryan batagor di kantin selama 1 minggu penuh.
3.Yang terakhir, kita berdua sepakat membentuk koalisi dan membentuk tim independen untuk mengusut kasus Bank Century ( ??? )
Sehari setelah itu ( sekarang hari selasa ) pagi-pagi pas aku sedang duduk dikelas, Ryan datang dan nyamperin aku dan tiba-tiba tanpa basa-basi dia langsung mencium aku ( lho ?? ) nggak lah…….. Dia tiba – tiba tanpa basa-basi nyodorin aku amplop berwarna ungu yang ada gambar hatinya dan berkata “nih buat kamu“. Aku kaget banget Ryan ngasih aku surat cinta. Jangan-jangan Ryan itu homo, jangan-jangan sebenarnya dia itu Ryan sang jagal. Gawat, leherku bakalan digorok. belum selesai aku mikir yang negatif-negatif tentang dia, dia malah memosisikan diri duduk di sebelah bangkuku terus dia nepuk pundaku dan dengan gayanya yang kayak Budi Anduk dia berkata ! “aku jamin coy, si Pretty bakalan klepek-klepek ngebaca tu surat”. hah Pretty ? oya kemarin Ryan janji mau ngebuatin surat buat aku nembak Pretty. Ternyata Ryan nepatin janjinya, ternyata dia baik banget, aku jadi ingin mencium dia.
Di jam istirahat kedua tanpa sengaja aku bertemu salah seorang temen dekatnya Pretty,dia seorang cewek dan dia punya nama baik dan punya kehormatan nggak kayak Ryan, jadi namanya perlu disamarkan sebut saja Miyabi. Eh …eh…. itu kan artis “gituan“,ya biar nggak kayak artis “gituan” sebut saja Mia. Mia ini termasuk salah seorang temen terdekatnya Pretty dan aku pikir sebaiknya suratnya aku titipin kedia maklumlah aku belum berani ngasih ke Pretty langsung.
Aku : “Hai ia….mau kemana ?”
Mia : ”owh ini mau ke kantin!!”
Aku : ”Buru-buru nggak ? ”
Mia : ”Nggak buru-buru banget sih ? ”
Aku : ”Ke kelasku bentar yuk ! Bentar aja koq ? ”
Mia : ”Emang ada apa ? ”
Aku : ”Ada deh”
Mia lalu bersedia ke kelasku. Pas ku lihat wajahnya, wajahnya terlihat agak-agak gundah gelana persis kayak anak yang lagi ngantri giliran sunat. Mungkin Mia berpikir “aku mau diapain ? aku mau diapain ?”, wajah Mia masih terlihat gundah gelana sampai akhirnya aku jelasin maksud dan tujuan aku ngajak dia ke kelas.
Aku : ”Gini Mia aku tu lagi butuh banget bantuan kamu ? soalnya ini menyangkut hidup mati aku. ”
Mia : ”Ah berlebihan,emang mau bantuan apa ? ”
Aku : ”Gini … aku tu suka sama Pretty tapi aku nggak berani nembak dia langsung. Ini ada surat tolong ntar abis pulang sekolah kamu kasih ke Pretty Okey… ? ”
( Mia tertawa lirih )
Aku : ”Jangan ngetawain gitu dong ? ”
Mia : ”Uups maaaph deh, kelepasan. Nggak nyangka ternyata kamu bisa suka juga sama cewek ? ”
Aku :( Maksud loh ??? )
Setelah serah terima suratnya selesai, Mia beranjak pergi dari kelasku dengan membawa surat pusaka itu. Bel pulang sekolah berbunyi. Sehabis berdoa aku langsung cabut keluar kelas. Aku nggak sabar nemuin Mia, mau aku tanyain suratnya sudah disampein apa belum. Sesudah keluar kelas aku berhenti di depan kelas. Aku lihat Mia dan Pretty lagi jalan bareng. Mereka udah keluar duluan. Mereka berdua terlihat sedang asyik ngobrol, biasalah kalau cewek itu suka ngerumpi. Sedangkan aku terus memantau perkembangan mereka berdua. Karena jaraknya sudah agak jauhan, aku mengikuti mereka berdua dari belakang, kalau istilah arabnya ngebuntutin. Tapi aku masih tetap menjaga jarak. Tak berapa lama kemudian ku lihat Mia ngasih sesuatu ke Pretty karena jaraknya agak jauh, aku nggak tau jelas Mia ngasih apa tapi aku yakin Mia itu ngasih suratku soalnya walaupun barangnya tidak kelihatan jelas tapi warna barangnya terlihat jelas warnanya ungu persis kayak suratku dan aku yakin 120% itu memang suratku.
Sesudah aku yakin kalo suratku sudah sampai ditangan Pretty aku nyari angkot untuk pulang. Sewaktu diangkot aku bertanya pada Mia lewat sms perihal suratku sudah disampaikan apa belum sekedar untuk memantapkan hati, dan ternyata emang iya Mia sudah ngasih surat itu ke Pretty. Sesampainya dirumah perasaanku gak genah-genah, aku H2C ( Harap-Harap cemas ). Perasaanku serasa dag. dig. dug, der…. daaiiaa. Aku bener-benar H2C. Ditambah lagi aku sendiri belum baca dan belum tau isi surat itu gara-gara kelakuan si imitasinya Adam Suseno ( baca: Ryan ) yang membuat surat malah langsung dilem amplopnya tanpa menunjukan isinya dulu ke aku.
Seandaninya Pretty menerima aku, apa yang mesti aku lakuin ? aku belum pernah pacaran. Dan kalo Pretty nolak…. mati ajalah aku. Aku harap kalo Pretty nolak aku, akan ada mobil yang nabrak aku sampai aku tersungkir berdarah-darah terus kayak disinetron di TV, Pretty akan berlari ke aku terus Pretty meluk aku yang sedang sekarat dan sambil nangis Pretty berkata “oh kenapa semua ini terjadi padamu. Padahal aku juga sayang sama kamu”. Lalu dengan kekuatan cintanya Pretty, aku tidak jadi mati. Lalu setelah aku tidak jadi mati Pretty berkata “eh sory.... tadi aku cuma kasihan aja sama kamu aku nggak sungguh-sungguh”, dan aku harap akan ada mobil yang nabarak aku lagi.
Di hari berikutnya (Rabu) seperti biasa aku sekolah. Di sekolah aku sama sekali nggak ngeliat batang wudelnya Pretty. Mungkin dia sedang bertapa dikelas nunggu wangsit dari Ponari buat petunjuk dia akan nerima atau nolak aku. Di jam pelajaran terakhir tiba-tiba hapeku bergetar, derttt..dertttt. Ada sms masuk, lalu aku buka smsnya. Ternyata Mia yang sms.

From : Mia_bEe
Eh fAhMy nTar pLanG sKuL
jGn Lgsg pLanG y…!!
PretTy mo n9aSih
sSwTu. Di tunGgu aJa
di 9erBanG.Okey !!

Terus aku bales “Okey!!”, aku nggak nyangka hanya dalam satu hari Pretty langsung mau ngasih jawaban. Aku jadi gugup. Diterima ? ditolak? diterima ? ditolak ?. Wah aku bener-bener deg-degan.
Bel pulang sekolah berbunyi aku langsung keluar dan langsung ke gerbang sekolah buat nunggu Pretty. Keringat dinginku mulai keluar lewat lubang kuping ( ?? ). Setelah 5 menit 37 detik aku nunggu, batang wudel Pretty kelihatan juga. Dia nyamperin aku, dia melempar senyum ke aku, aku tangkap senyumnya aku lempar balik kedia. Dia malah ngelempar balik lagi ke aku, lalu aku menghindar dan……… cethok, lemparan Pretty tepat mengenai seoarng cowok dibelakangku, lalu cowok dibelakangku itu menoleh ke Pretty dan tersenyum ke Pretty, dia kira Pretty itu senyum buat dia.
Pertty semakin mendekati aku dia nyapa aku “hai.. udah lama ya ?” Aku nggak bisa menjawab, jantungku berdetak kenceng banget.Aku gemetaran, mulutku gemetar, tanganku gemetar, kakiku gemetar, mataku jadi putih semua, ternyata aku kesurupan. Hehe, nggak lah aku cuma bisa menjawab dengan sangat gagap “e … e nggak koq,ba..bab baru sebentar”, aku malu banget, mukaku jadi memerah dan rambutku jadi hitam ( emang dari dulu ). Pretty mengeluarkan sebuah amplop merah bergambar bunga–bunga dari dalam tasnya. Amplopnya agak gede dan terlihat seperti angpao. Pretty mengulurkan amplopnya padaku dan berkata “ini ada sedikit sesuatu dari aku, nggak seberapa sih. Tapi semoga dapat meringankan beban anda sekeluarga”, lho..lho ini amplop cinta apa bantuan korban bencana. Pretty sebenarnya bilang gini “ini untuk kamu tapi buka dirumah aja ya …!!”. Aku “emang kenapa nggak boleh dibuka sekarang?”, “jangan deh,, aku malu,,dirumah aja ya…”jawab Pretty. Mendengar ucapan Pretty aku yakin 70% diterima soalnya aku tau banget Pretty itu tipe – tipenya gadis desa yang malu – malu mau.
Aku : “Abis ni kamu mau kemana ?”
Pretty : “Mau langsung pulang aja”
Aku : “Aku anterin pulang ya ?”
Pretty : “Nggak usah….. paling rumahku dekat”
Aku : “Nha justru itu, kalo jauh aku malah males.hehe..”
Seperti prediksiku Pretty itu malu – malu mau dan dia mau juga aku anterin pulang. Rumah Pretty berada tidak jauh dari sekolah hanya berjarak sekitar 5134cm dari sekolah.kita berdua lalu berjalan bareng di trotoar pinggir jalan.
Gagapku terasa semakin berkurang, mungkin karena aku sudah yakin 70 % diterima. Diperjalanan aku terus mengajak Pretty ngobrol dan Pretty juga respect sama aku, kita berdua juga saling bercanda. Kadang saling ngatain, tapi sebatas bercanda. Tapi waktu aku ngatain dia sedikit galak, dia nggak nerima. Dia nabok tangan aku. Aku bales nabok dia pelan, dia ngebales lagi. Aku juga ngebales lagi tapi masih pelan. Dia malah ngebales lagi lebih keras. Lalu aku jambak rambut dia, aku bentur-benturin mukanya di aspal ( Becanda ).
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, aku dan Pretty sampai di depan rumah Pretty. Pretty menawari aku mampir tapi aku menolak, soalnya aku malu bajuku basah kuyup kena serangan ketbas ( baca : ketek basah ).
Setelah mengantar Pretty pulang, aku segera pulang ke rumah. Sesampainya dirumah aku langsung ngambil surat pemberian Pretty dari dalam tasku. Dengan pelan-pelan aku membuka amplop surat itu. Pasti diterima! Pasti diterima! Pikirku dalam dengkul. Sesudah membuka amplopnya, lalu kubaca isinya :
Dear Fahmi,
Sebelumnya aku mau ucapin terima kasih banyak sama kamu untuk surat yang kamu kirimkan ke aku. Jujur aku masih nggak percaya kamu bisa berkata seperti itu. Tapi aku juga nggak bisa menyangkal kalo aku juga sayang sama kamu ………..
Aku berhenti membaca suratnya, dan berteriak sendiri
“Yes…yes…. Aku diterima !” lalu aku melanjutkan membacanya.

Tapi hanya sebatas teman, soalnya aku merasa masih terlalu kecil untuk menjalin hubungan seperti yang kamu inginkan. Jadi maaf banget yaaa Fahmi, aku nggak bisa. Sekali lagi aku minta maaf….
Oya, hati-hati lho ngganti lirik lagunya orang,,bisa-bisa ditangkap polisi, he.he.he.he……..
Kita tetap sahabat.^_^.


Your fren,
Pretty

Jantungku serasa mau copot setelah membaca surat itu. Aku nyesel pake ngebaca surat itu sampe selesai segala. Harusnya aku diterima, harusnya aku diterima... Disaat seperti ini,hanya ada satu pikiran dalam dengkulku,, mobil,ya mobil. Aku harus nyari mobil,,aku harus ketabrak mobil..para sopir,aku pengen ketabraaakkk...
Aku shock banget, udah optimis-optimis diterima, malah ditolak. Malang nian nasib ambo, baru pertama kali nembak malah kayak gini jadinya. Aku shock berat. Yang aku nggak habis pikir Pretty bilang “hati-hati lho ngganti lirik lagunya orang “ dan setahuku aku belum pernah ngganti lirik lagunya orang lain, secara aku sendiri nggak begitu suka nyanyi-nyanyi. Jangan-jangan suratnya gak beres. Akan kuciumi Ryan kalo suratnya bener-bener nggak beres.
Dihari berikutnya ( Hari Kamis ) aku merasa nggak sabar ke sekolah, aku nggak sabar ketemu Ryan, akan ku interogasi dia. Saking nggak sabarnya, aku berangkat kepagian, dan sesampainya disekolah, sekolahnya masih sangat sepi, lalu aku menunggu Ryan di dalam kelas. Waktu yang aku tunggu-tunggu pun tiba, Ryan datang dan langsung masuk kelas. Dia malah nyapa aku duluan dengan gaya khasnya yang mirip Budi Anduk.
Ryan : ”Gimana coy suratnya ? mantap kan ? passti kamu udah
jadian ya sama Pretty ?”
Aku : “Jadian dengkulmu mlochot! Aku ditolak ! kamu nulis
suratnya gimana sich ??”
Ryan : “Emang kamu belum baca ?”
Aku : “mau baca gimana ? orang amplopnya langsung kamu lem!
Kamu pake lagunya siapa di surat ntu ?”
Ryan : “Lha itu kamu tau isinya”.
Aku :“Aku tau dari Pretty. Udah cepetan ngomong, pake lagu
siapa??”
Ryan : “Cabar coy, aku jelasin”
Ryan lalu menjelaskan semua isi surat yang dia buat. Setelah mendengar penjelasan Ryan, aku jadi semakin bernafsu untuk menciumi dia. Suratnya emang nggak beres, ternyata Ryan hanya menuliskan sebuah lagu dari Ungu yang judulnya “laguku”, dia mengganti kata-kata “Lagu ini” menjadi “ Surat ini”, dan mengganti kata “kunyanyikan” menjadi “Kutuliskan”. Berengsek, ternyata Ryan sama sekali nggak kreatif, bisanya cuma moto copy, nggak salah kalo aku dijulukin dia imitassinya Adam Suseno. Ternyata aku salah nyari rujukan sama Ryan.
Tanpa merasa berdosa Ryan nepuk pundakku dan berkata :
Ryan : “Tenang aja coy, masih banyak cewek di dunia ini. Ditolak itu
biasa ….!!”
Aku : “ Diterima nggak pernah !!”
Sejak peristiwa itu, aku merasa sangat malu sama Pretty. Dan setiap kali bertemu Pretty aku hanya bisa ndingkluk.