Pagi ini
aku bangun seperti biasa... Bangun jam 6, dan aku merasa ini masih subuh, terus
aku sholat.
Setelah
subuhan, dengan bau jigong masih di mana-mana, aku blogwalking ke blog
langgananku (Naked-traveler.com, radityadika.com)
Ketika aku membuka
naked-traveler, di situ ada postingan terbaru yang ngebahas dunia “blog”.
Judulnya The Power of Blog*. Judul yang kemudian aku jiplak untuk kujadikan judul postingan ini. Postingan yang inspiratif itu bisa dilihat di sini.
Membaca
postingan itu membuat aku semakin semangat untuk terus ngeblog di blog ini. Naked-traveler
menurutku adalah salah satu blog yang keren, sangat berhasil, sukses, sampai dibukuin
segala. Dan well, ketika kita melihat sesuatu yang telah sukses di depan
kita, itu membuat kita semakin terinspirasi untuk mengikuti jejak
keberhasilannya, dengan jalan yang sama.
Namun di sisi
lain, postingan The Power of Blog* itu sekaligus juga membuat aku down.
Down dalam artian “minder”. Minder karena ketika aku melihat blog
sendiri, mencoba berkaca, aku bisa melihat diriku yang masih sangat
keciiiiiiiiiiillllllll sekali. Dalam dunia blog.
Selalu seperti
itu.
Berada di
antara dua arus yang berlawanan. Semangat dan Minder.
Setelah itu
aku aku juga iseng-iseng buka blog orang, dan yang tidak beruntung (atau malah
beruntung?) aku isengin adalah blog kangenkasur.wordpress.com.
Aku buka
blog itu juga dari Naked-traveler. Membaca blog kangenkasur itu, aku
kembali minder. Blog itu keren menurutku. Isinya pake bahasa Inggris pula.
Blog lain
yang aku isengin adalah rifkiamelia.multiply.com. Itu blog punyanya
atasanku di SKM Bulaksumur. SKM Bulaksumur adalah badan pers mahasiswa di
UGM. Aku dulu ikut itu, jadi reporter. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Aku
non-aktif secara tidak terhormat. Hehe. Sudah lah, nggak perlu menyinggung itu.
Balik lagi
ke rifkiamelia.multiply.com, membaca blog itu aku juga kembali minder. Tulisan
di blog itu rapih, terstruktur, enak dibaca. Nggak kayak blog’ku ini yang awut-awutan. Tuh kan,
minder lagi.
Hmm.. sampai
di sini, aku malah bingung.
Kenapa aku
minder ya?
Geblek.
Yah, inilah
bodohnya saya. Sering aku nggak ngerti alasan kenapa aku begini, kenapa aku
begitu. Kenapa aku melakukan ini, kenapa aku melakukan itu. Untuk apa? Oh,
I can’t explain to myself why I so stupid.
So, what
should I do with this my stupidness?
Well, I don’t
know.
Eh, kog
pagi-pagi malah galau gini? Aduh, soridorimori... Mandi dulu ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar