Peristiwa ini terjadi di hari Rabu, 08 Desember 2010. Pagi itu, sekitar jam 8 sesaat setelah aku bangun tidur, aku hendak menyapu halaman tokoku, ups ralat, bukan tokoku, tapi toko majikanku. Sebenernya aku udah bangun jam 5 sebelumya. Dibangunin cewekku buat sholat subuh. Namun setelah subuhan aku tewas lagi.
Seperti biasa sebelum aku berangkat kuliah aku pasti nyapu halaman toko (majikan)ku itu. Eh, hari rabu aku nggak ada kuliah denk. Aku kuliah seminggu cuma 4 hari. Senin selasa kamis jum’at. Tapi aku paling suka kuliah di hari selasa. Karena setiap hari selasa Spongebob tayang 2x sehari. LHO??? APA HUBUNGANNYA???.... jelas nggak ada hubungannya sama sekali sih..hahahaha..
Aku suka kuliah di hari selasa karena di hari selasa itu ada kelasku yang di gedung Margono, di FIB UGM. Di gedung Margono ada 4 lantai. Dan kelas-kelas yang di gedung Margono tu enak. Ruangan kelasnya luas, ACnya dingin, ada kursinya, (LHA?? Emang kelas lain lesehan??). selain itu juga karena di gedung Margono itu wc’nya banyak, bersih nggak ada coret-coretan di tembok, airnya juga bersih, tapi kayaknya nggak penting juga deh ngebahas Margono. Huhu..
Kembali ke cerita awal.
Aku membuka pintu dari dalam toko dan hendak keluar. Satu langkah aku keluar dari pintu, aku ngeliat seorang wanita sedang berjalan di seberang jalan. Dia berjalan, nggak ngesot. Dia pake celana jeans hitam panjang, baju putih lengan panjang, dan kerudung putih. Bukan, dia bukan Susanna, dia wanita biasa. Mungkin karena dia mendengar suara kakiku (langkah kakiku maksudnya, bukan kakiku yang bisa ngomong), dia mengalihkan pandangannya ke aku. Masih sambil berjalan. Kalo di film’kan, pasti dia diadegankan sedang berjalan pelan, slowmotion. Terus matanya ngelirik ngeliat ada cowok ganteng. Dengan rambut terurai terkibas angin sepoi-sepoi, dia mengalihkan pandangannya ke arah cowok gateng itu. Dan berkedip dulu dengan slowmotion juga sebelum akhirnya menatap cowok ganteng itu dengan mata berkaca-kaca. Ihiiirrrrr....
Setelah 2 detik menatap aku, dia kembali mengalihkan pandangannya ke arah jalan dan meneruskan langkahnya. Aku juga. Baru aku mau melangkah, aku sadar, aku belum bawa sapu buat nyapu halamannya. Aku pun balik badan dan kembali masuk ke toko. Ngambil sapu yang ada di dalam toko.
Baru satu langkah aku masuk ke dalam, aku berhenti. Aku mendengar suara aneh. Aku coba dengerin dengan seksama. Suaranya sangat aneh. Perasaan, aku nggak kentut. Kalopun aku kentut suaranya jauh lebih aneh dari ini.
ASTAGA !! ini suara teriakan. Ada orang teriak-teriak. Tapi koq?? Suaranya aneh gini yaaa ?
Teriakannya itu bukan “AAAARRRGGHHHH !!!” gitu. Tapi “OOOUUUGGHHH...OOUUGGHHH...OOUUUGGHHH !!!”. Suara yang malah mengingatkanku pada salah seorang artis Jepang fenomenal. ( silakan tebak siapa artis Jepang tsb. Inisialnya M-I-Y-A-B-I ).
Bergegas aku keluar toko. Aku cari-cari suara itu. Aku liat diatas pohon, nggak ada orang. Aku liat di tiang listrik, yang ada cuma tulisan “AWAS TEGANGAN TINGGI”. Kulihat di balik sandalku, telek kucing yang terlihat. APA????TELEK KUCING????, wah kampret, aku nggak sadar baru nginjek telek.
Suara teriakan “artis jepang” itu masih jelas kudengar. Bersamaan dengan suara itu, terdengar juga suara ibu-ibu tereak. Tapi dia (ibu-ibu) nggak tereak kayak “artis jepang” itu. Ibu-ibu ini teriak “MAASS...tolongin itu mas !! tolongiinn !!” sambil nunjuk ke arah jalan.
INNALILLAHI !!, wanita yang baru aja beradu pandang sama aku beberapa detik yang lalu, tergeletak di pinggir jalan. Dia terkapar. Sepertinya dia baru aja keserempet. Mungkin keserempet becak, atau keserempet gerobak nasi goreng. Tapi kalo dipikir-pikir, bego’ banget aku punya pikiran seperti itu. Itu hal yang sangat mustahil. Penjual nasi goreng gerobak itu adanya malem. Nggak ada yang keliling pagi hari.
Ya entah dia keserempet becak atau gerobak nasi goreng, yang jelas dia sedang terkapar di jalan dan membutuhkan pertolongan segera.
Aku pun bergegas nyebrang jalan dan menolongnya.
Bersama 2 orang lain yang aku nggak kenal, yang satu bapak-bapak dan satunya lagi mas-mas, aku menolong wanita itu. Jadi kita bertiga, bapak-bapak, mas-mas, dan satunya brondong (baca: aku), bersama-sama menyelamatkan keperawanan sang gadis (LHOO ????).
Si mas-mas mencoba mengatur jalan supaya kendaraan-kendaraan yang melintas di jalan tersebut mengurangi kecepatannya. Mas-mas itu terlihat lihai sekali dalam mengatur jalan. (belakangan diketahui kalo dia tu tukang parkir). Sementara bapak-bapak dan si brondong mencoba memindahkan si gadis (nggak tau masih gadis apa nggak) ke tempat yang aman, ke trotoar.
Namun betapa kagetnya aku saat hendak memindahkan korban. Si korban, gadis itu, yang diduga adalah korban keserempetan, dia nggak pingsan, nggak tidur pula (ngapain juga tidur di pinggir jalan !). Tapi si gadis itu malah,,,,,, KEJANG-KEJANG !!!. Iya, kejang-kejang beneran. Dia nggak sedang niruin Tria Changcuters joged. Sungguh aku bener-bener kaget. Posisinya dia tengkurep. Dengan separo muka keliatan dan separonya lagi menghadap aspal. Tangannya dengan gaya nyakar, menggaruk-garuk aspal. Mulutnya ngeluarin busa.
Jangan-jangan dia...???
Ah,
Nggak mungkin,
Nggak mungkin dia itu Naruto..
Nggak mungkin dia tu Naruto yang akan ngeluarin kyubi’nya.
“Ini ayan mas !!”, kata bapak-bapak itu.
JEGEEEERRRRR...!!! BUMI GONJANG GANJING !!
OMAYGAAATT !! DIAAAA........AYAN ????
Beginikah kalo orang ayan kumat ??
Baru pertama kali ini aku menyaksikan pertunjukkan orang ayan secara LIVE. Sebelumnya aku hanya tau orang ayan di film “Realita, Cinta, dan Rock n Roll”. Yang anak albino itu, yang pura-pura ayan, trus malah dikasih nafas buatan sama kembaranku, Vino Bastian. Kemudian ia frustasi, melarikan diri ke Mesir, jadi penjual tempe, nyambi kuliah, tapi 10 tahun baru lulus, dan akhirnya ia menemukan cinta sejatinya dengan wanita yang sholehah. Eh tunggu, itu mah “Ketika Cinta Bertasbih”.
Untungnya sih saat mau aku pindahin ke trotoar, si gadis itu udah nggak teriak-teriak ala “artis jepang”. Coba kalo dia masih tereak “oouuugghh..oouugghh..oouuughhh” gitu, yang ada aku malah horny.
Setelah dipindah ke trotoar, gadis itu kemudian di posisikan duduk oleh bapak-bapak yang barusan mindahin gadis tsb sama aku. Oleh bapak-bapak itu, tengkuk si gadis di elus-elus sambil dipijat pelan. Sesaat kemudian kejang-kejangnya mulai berkurang. Bapak-bapak itu lalu berkata “wes nduk...!! tangi..tangi !!”. itu bahasa Jawa, bahasa Indonesianya “udah nak...!! bangun..bangun !!”, kalo bahasa Vietnamnya “nguk minh..!! ming kuth..ming kuth !!”. Siapa tau ada orang Vietnam baca cerita ini.
Dan WOWW !!!
AJAIB !! MAGIC !! KETOK MAGIC !! LAS !! BUBUT !! CORTER !!
Gadis itu langsung sadar. Dia membuka mata, ngeliatin sekelilingnya, lalu mengusap busa-busa yang mbleber di bibirnya dengan lengannya.
Aku setengah nggak percaya. Bapak ituu...magic banget.
Aku masih berusaha mencerna apa yang baru aja terjadi di depan mataku.
Aku berpikir,
Terus berpikir,
(sambil ngelus-elus dengkul)
........
AHAAA !! (ada lampu di kepalaku)
Aku mendapatkan kesimpulan.
Besok-besok, kalo aku ngeliat ada orang ayan, tinggal aku posisikan dia duduk, aku pijet tengkuknya, dan bilang “wes nduk !! tangi..tangi !!”, YEESSS !!
Oia, jika ada yang penasaran sama bahasa Vietnam “nguk minh ! ming kuth..ming kuth !!”, tu cuma fiktif belaka, aku ngarang..hahahaha